Kamis, 09 Juni 2016

proposal alat


KIPAS ANGIN  OTOMATIS

M ALIF LUKMAN
25113114

BAB I PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang Masalah
        Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat cepat, banyak dari perangkat perangkat yang tadinya dilakukan secara manual sekarang bisa dilakukan secara otomatis, karena sesuatu yang otomatis itu umumnya mudah digunakan karena kita tinggal menghubungkan perangkat yang otomatis tersebut ke sumber tegangan lalu alat itu akan berfungsi sebagai mestinya secara otomatis, kita tidak perlu membuang waktu untuk mengoperasikan alat tersebut,contohnya yaitu mesin cuci,hanya perlu menekan beberapa tombol maka mesin tersebut akan bekerja sebagai mestinya, tidak perlu membuang tenaga lebih untuk mencuci baju, ketika baju di cuci oleh mesin cuci, kita bisa melakukan aktivitas yang lain,
       
        Berdasarkan apa yang sudah dijabarkan diatas, penulis ingin membuat sesuatu yang otomatis yang hanya bekerja berdasarkan suhu, yaitu kipas angin meja menggunakan sensor suhu            

1.2 Tujuan penulisan
1.Penulisan ini bertujuan untuk mencoba membuat kipas meja yang dikendalikan secara otomatis
2.Tujuan penulisan ini bertujuan untuk menambah pengalaman penulis dalam dunia elektronika
3.Penulisan ini bermaksud untuk menambah pengetahuan penulis dalam mikrokontroller

1.3   Rumusan Masalah

1.Apakah akan lebih baik dengan menggunakan sensor PIR dibandingkan dinyalakan dengan manual?


1.4   Metode penelitian

Penulisan ini menggunakan beberapa metodologi,diantaranya :

1.Mencari referensi : mencari informasi yang berhubungan dengan alat ini dari internet maupun buku
2.Konsultasi : menanyakan kepada dosen pembimbing mengenai apa yang penulis kurang memahamdi dalam penulisan makalah ini serta apa yang harus penulis lakukan agar penulisan ini menjadi lebih baik



1.5   Sistematika penulisan
Penulisan ini dibagi menjadi beberapa bab,diantaranya :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan metode penelitian dan sistematika penulisan
BAB II : LANDASAN TEORI
                Pada bab ini berisikan tentang landasan teori dasar yang menjadi acuan dalam pembuatan analisa ini
BAB III : ANALISIS DAN HASIL
                Pada bab ini berisikan hasil hasil dari tujuan yang sudah disebutkan diatas
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
                Pada bab ini berisikan kesimpulan dari penulisan ini dan juga saran








BAB II LANDASAN TEORI
                Alat ini menggunakan komonen komponen elektronika diantaranya :
1.Arduino
               
Arduino adalah sebuah platform open source (sumber terbuka) yang digunakan untuk membuat proyek-proyek elektronika. Arduino terdiri dari dua bagian utama yaitu sebuah papan sirkuit fisik (sering disebut juga dengan mikrokontroler) dan sebuah perangkat lunak atau IDE (Integrated Development Environment) yang berjalan pada komputer. Perangkat lunak ini sering disebut Arduino IDE yang digunakan untuk menulis dan meng-upload kode dari komputer ke papan fisik (hardware) Arduino. Ketika membicarakan Arduino maka ada dua hal yang terlintas dalam pikiran para penggunanya, yaitu hardware dan software. Dua bagian ini seakan satu kesatuan utuh yang tidak bisa di pisahkan.

2.Sensor DHT11
DHT11 adalah sensor digital yang dapat mengukur suhu dan kelembaban udara di sekitarnya. Sensor ini sangat mudah digunakan bersama dengan Arduino. Memiliki tingkat stabilitas yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal sensor mendeteksi sesuatu, maka module ini menyertakan koefisien tersebut dalam kalkulasinya.

DHT11 termasuk sensor yang memiliki kualitas terbaik, dinilai dari respon, pembacaan data yang cepat, dan kemampuan anti-interference. Ukurannya yang kecil, dan dengan transmisi sinyal hingga 20 meter, membuat produk ini cocok digunakan untuk banyak aplikasi-aplikasi pengukuran suhu dan kelembaban. 
3.Kipas DC
Description: C:\Users\Alif\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\images.jpg
Kipas dc merupakan kipas yang menggunakan aliran dc sebagai tenaganya



BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Cara kerja alat
                Alat ini akan bekerja sesuai dengan suhu ruangan jika temperature dibawah 20 derajat maka kipas akan mati dan jika diantara 20 – 30 derajat kipas akan menyala 50 persen dan jika diatas 30 derajat maka kipas akan menyala sepenuhnya
3.2 Biaya
                Biaya yang dibutuhkan untuk membuat alat ini yaitu
1.       Arduino uno       : Rp 120.000
2.       Sensor DHT11    : Rp 75.000
3.       Kipas DC               : Rp  22.000

Total                      : Rp 217.000       
BAB IV PENUTUP
                Kesimpulan dari alat diatas adalah mengubah kipas yang tadinya bekerja secara manual menjadi otomatis sehingga dapat menyesuaikan dan tidak perlu mengatur speed dari kipas tersebut tentu saja hal ini akan memudahkan kehidupan kita sehari – hari semoga alat ini dapat berguna untuk masyarakat luas 

Rabu, 08 Juni 2016

Resensi novel


Sinopsis Novel Pulang Karya Tere Liye
         Novel ini dimulai dengan ketegangan. Bab pertama, Si Babi Hutan (halaman 1), dibuka dengan adegan pertarungan sang tokoh utama (Bujang) melawan monster menakutkan, babi hutan raksasa. Ia ikut serta bersama pemburu babi hutan pimpinan Tauke Muda. Di tengah hutan gelap mereka dihadang sang raja babi. Semua terdesak. Bujang tampil amat heroik. Mengalahkan sang monster. Sejak pergulatan itu, Bujang tak lagi memiliki rasa takut.
          “Aku tidak takut. Jika setiap manusia memiliki lima emosi, yaitu bahagia, sedih, takut, jijik, dan kemarahan, aku hanya memiliki empat emosi. Aku tidak punya rasa takut.” Begitu Tere Liye membuka cerita dengan amat elegan.
          Pada bab-bab berikunya mulailah dikenalkan secara lebih mendalam tokoh Bujang beserta orang terdekatnya. Bapaknya bernama Samad. Ia yang lumpuh itu -kemudian diketahui- merupakan mantan tukang pukul nomor satu Keluarga Tong. Mamaknya bernama Midah, ia merupakan putri dari Tuanku Imam, pemuka agama di Pulau Sumatra. Pernikahan kedua insan dari strata dan kultur berbeda itu menyebabkan mereka harus terusir dari kampung, lantas menetap di Talang (semacam kampung) Kawasan Bukit Barisan, Sumatra.
         Kejadian melawan babi hutan menjadi awal kisah hidup baru bagi Bujang yang waktu itu masih 15 tahun. Tauke Muda mengajaknya pergi ke kota. Ia meminta Bapak dan Mamak Bujang mengizinkannya pergi. Bapaknya setuju, mamaknya berat melepaskan. Namun ia tak kuasa menolak. Ini adalah bagian dari perjanjian antara Bapak Bujang dengan Tauke Muda. Lagi pula ia ingin putra semata wayangnya itu maju. Tak hanya berkutat dengan hutan dan ladang di Talang. Sebelum keberangkatan sang anak, mamak menitipkan pesan yang begitu berharga,
          “Berjanjilah kau akan menjaga perutmu (dari makanan dan minuman haram dan kotor) itu, Bujang. Agar…. Agar besok luka, jika hitam seluruh hidupmu, hitam seluruh hatimu, kau tetap punya satu titik yang putih, dan semoga itu berguna. Memanggilmu pulang.” (Halaman 24)
         Keseruan kisah novel ini terus berlanjut. Kini pembawa dibawa menuju waktu 20 tahun kemudian. Saat Bujang, anak Talang nan malang itu berubah menjadi pribadi yang sangat mantap. Akademis, kokoh, dan bermata tajam. Ia menemui calon presiden terkuat. Memperingatkannya agar tak mengubah apapun. Tak mengusik bagaimanapun bisnis Keluarga Tong yakni bisnis shadow economy(ekonomi bayangan).
           “Shadow economy adalah ekonomi yang berjalan di ruang hitam, di bawah meja. Oleh karena itu orang juga menyebutnya black market, underground economy. Kita tidak sedang bicara tentang perdagangan obat-obatan, narkoba, atau prostitusi, judi dan sebagainya. Itu adalah masa lalu shadow economy, ketika mereka menjadi kecoa hitam dan menjijikan dalam sistem ekonomi dunia. Hari ini, kita bicara tentang pencucian uang, perdagangan senjata, transportasi, properti, minyak bumi, valas, pasar modal, retail, teknologi mutakhir, hingga penemuan dunia medis yang tidak ternilai, yang semuanya dikendalikan oleh institusi ekonomi pasar gelap. Kami tidak dikenal oleh masyarakat, tidak terdaftar di pemerintah, dan jelas tak diliput media massa….. Kami berdiri di balik bayangan. Menatap sandiwara kehidupan orang-orang. (Halaman 30)
        Begitulah penulis, dalam hal ini disampaikan lewat tuturan tokoh utama (Bujang) menjelaskan perihal shadow economy, singkat, jelas, terperinci, dan menghentak.
          Selepas itu alur kembali berkelindan ke masa lalu. Saat kali pertama Bujang sampai di kota. Bertemu banyak kawan baru. Salah satunya Basyir, seorang anak muda yang terobsesi menjadi seperti  ksatria penunggang kuda suku Bedouin. Kini jelas apa tujuan Bujang diajak oleh Tauke Muda. Ia akan dilatih seperti bapaknya, menjadi tukang pukul nomor satu Keluarga Tong.
         Meski begitu, jauh panggang dari api. Harapan itu menguap, bukannya berlatih silat dan beladiri, Bujang malah diminta belajar “memukuli kertas dengan pulpen” dibimbing Frans, guru asal Amerika. Bujang bosan. Ia lantas meminta Tauke mempersamakannya dengan teman yang lain: berlatih beladiri dan ikutoperasi.
          Tauke tetap pada pendirian. Hingga tiba saat kesabarannya hampir habis, Tauke menantang Bujang ikut ritual amok. Ritual itu simpelnya, satu orang melawan puluhan bahkan ratusan petarung. Jika satu orang itu mampu menahan gempuran dalam waktu tertentu, ia menang. Bujang hanya diminta bertahan dua puluh menit. Sayang ia hanya bertahan 19 menit. Ia gagal, sehingga ia tetap harus belajar bersama Frans.
         Namun hikmah dari peristiwa amok, ia bisa punya kesempatan belajar bela diri. Selepas belajar dengan buku dan pulpen di siang hari, ia belajar tinju di malam hari. Guru pertamanya adalah Kopong. Komandan tukang pukul Keluarga Tong. Berhari-hari bahkan berbulan-bulan ia berlatih, amat keras. Akhirnya Bujang berhasil meng-KO gurunya itu. Itu artinya latihan tinjunya selesai dan harus berganti guru.
         Guru berikutnya tak kalah hebat, Guru Bushi namanya. Asli Jepang, ia adalah salah satu Samurai yang masih tersisa di zaman modern ini. Bersama Guru Bushi Bujang berlatih menggunakan pedang, katana, shuriken, dll. Latihan yang seru bersama mantan ninja yang andal itu. Berbulan-bulan Bujang terus berlatih. Hingga tiba saat Guru Bushi mengatakan cukup. Lantas Bujang berlatih dengan Salonga. Seorang penembak jitu asal Filipina. Dengan guru menembaknya itu ia juga belajar filosofi hidup. Selain berlatih beladiri, Bujang juga terus melanjutkan sekolah. Ia bahkan mengenyam pendidikan magister di luar negeri.
      Novel beralur maju mundur ini terus mengajak pembaca menikmati keseruan cerita. Pertarungan demi pertarungan yang mengesankan. Jua perihal ekspansi Keluarga Tong yang perlahan merangkak naik level dari penguasa shadow economytingkat provinsi menjadi penguasa shadow economy nasional bahkan internasional. Selalu ada intrik menarik di dalamnya.
       Hingga di satu titik. Saat Keluarga Tong di puncak kejayaan, pengkhianat muncul. Siapakah pengkhianat itu? Berhasilkah ia melumat kekuasaan Keluarga Tong? Lalu apa maksud pulang dalam novel ini? Kita akan menemukan jawabannya dalam novel keren ini.

Kelebihan Novel Pulang Karya Tere Liye
Berikut adalah beberapa kelebihan novel pulang karya Tere Liye.
Pertama. Tema yang berbeda.
        Tema yang dihadirkan berbeda dari yang lain. Masalah ekonomi dihubungkan dengan dunia kriminal. Dan juga  dikaitkan dengan unsur relijius serta perjuangan dan nilai kepahlawanan. kombinasi yang unik itu diracik sedemikian rupa oleh penulis menjadi racikan yang apik, sudut pandang yang ciamik. Penulis lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini mengungkapkan hal yang seolah tidak ada (shadow economy) dengan amat gamblang dan terperinci. Tentu perlu riset yang amat dalam untuk menguak tabir itu.
         Meski harus diakui genre ekonomi di komobinasikan dengan action. Namun jelas Pulang hadir dengan suasana yang baru. Unsur lokalitas, dalam hal ini pedalaman Sumatra, dan unsur relijius menjadi pembeda yang nyata dengan dua novel sebelumnya itu.
Kedua. Plot dan kejutan yang mengasyikan.
        Plot yang dihadirkan membuat pembaca penasaran untuk terus membaca kelajutan cerita. Berikut adalah contohnya.
          “Aku bersiap melakukan pertarungan hebat yang akan dikenang.” (Halaman 20). Kalimat seperti itu membuat pembaca penasaran, pertarungan hebat apa sih? Rasa penasaran tersebut menstimulus pembaca untuk terus membaca hingga tuntas, tanpa bosan.
         Selain itu alur maju mundur menambah rasa ingin tahu pembaca, baik masa lalu sang tokoh maupun cerita apa yang akan terjadi berikutnya.
        Kejutan-kejutan mengasyikan juga mewarnai novel ini. Sesuatu yang tak terbenak kemudian hadir menghentak. Contohnya adalah kejutan di bab “Tim Terbaik” dengan hadirnya White dan si kembar Yuki dan Kiko yang ternyata  punya kelindan dan hubungan dengan kehidupan Bujang sebelumnya. Dan tentu saja yang paling nendang adalah bagian pengkhianatan itu.



Ketiga. Pesan moral yang kuat.
          Inilah nilai paling kuat dalam novel Pulang (juga novel Tere Liye sebelumnya). Sebuah karya yang baik memang sudah selazimnya menyisipkan pesan moral, baik tersurat maupun tersirat. Penulis yang kini tinggal di Bandung ini amat piawai membungkus nasihat dan pemahaman hidup dengan kemasan yang cantik. Pembaca sama sekali tak merasa digurui atau dikhotbahi.
            Lebih dari itu, apabila para ahli sastra menyebut bahwa sastra (termasuk novel) memiliki fungsi moral dan didaktif-edukatif serta bermanfaat guna melembutkan jiwa, memperhalus moral, maka menurut hemat peresensi, novel ini telah memenuhi kriteria tersebut. Salah satu buktinya adalah adanya amanat untuk tetap optimis melanjutkan hidup dan bangkit dari keterpurukan. Berikut kutipan pendukungnya.
            “Akan selalu ada hari-hari menyakitkan dan kita tidak tahu kapan hari itu menghantam. Tapi akan selalu ada hari-hari berikutnya, memulai bab yang baru bersama matahari terbit.” (Halaman 345)


Kekurangan Novel Pulang Karya Tere Liye
           Tak ada gading yang tak retak, begitu istilah yang familier kita dengar. Maknanya tak ada sesuatu pun di dunia ini yang sempurna. Apatah lagi jika itu berkaitan dengan karya manusia yang memang tak sempurna. Berkaitan dengan novel ini, peresensi menemukan beberapa kekurangan. Kekurangan yang amat minoritas sebenarnya tinimbang banyaknya kelebihan yang dimiliki. Kekurangan ini tentu sudah sangat tertutupi dengan ragam keunggulan yang sudah peresensi terangkan di atas. Ulasan kekurangan (yang bersifat subjektif) ini bertujuan sebagai saran, semoga bisa menjadi perbaikan di masa depan.
  Kurang membahas penguasa shadow economy di negeri sendiri.
          Setelah peresensi selisik, Keluarga Tong, yang, (dalam cerita ini) merupakan salah satu penguasa shadow economy di negeri ini lebih banyak bersinggungan dengan penguasa shadow economy di negara lain, utamanya Hongkong dan Makau. Lalu bagaimana persinggungan dengan penguasa shadow ecomony lainnya di dalam negeri? Memang ada namun kurang tergarap maksimal. Mungkin ini sengaja untuk membatasi cerita agar tak melebar ke mana-mana. Meski begitu menurut hemat peresensi jika saja pembahasan tentang penguasa shadow economydalam negeri lebih disinggung tentu hal tersebut lebih mantap. Meski begitu persinggungan dengan shadow economy negara asing menjadi nilai tersendiri dalam novel ini. Setting Hongkong, Makau, dan Filipina yang dideskripsikan apik menambah keindahan novel ini.

Kritik terhadap novel
            Novel “pulang” karya tere liye tidak cocok jika dibaca oleh kalangan dibawah umur karena mengandung bahasa yang tinggi dan juga mengandung unsur kekerasan yang dikhawatirkan dapat ditiru dan juga mengandung bisnis yang tidak sesuai dengan aturan yang sudah diatur.  


Rabu, 27 April 2016


Cerpen Gagak Dan Bebek
Pada suatu hari seekor burung Gagak sedang Terbang melintasi Hutan di suatu daerah. Dia baru saja diusir oleh kelompoknya. Orangtuanya entah di mana. Ia hidup sebatang kara. Di dekat danau, ia bertemu dengan Bebek. Burung Gagak menyapa Angsa yang sedang berenang di danau di dekat hutan itu.
“Hai Bebek, apa yang kau lakukan?” tanya si Gagak basa-basi.
“Tidakkah kau lihat aku sedang berenang, wahai Gagak yang jelek? Jangan memandangku seperti itu. Aku tahu kau iri dengan keindahan buluku. Ya, buluku memang bersih, indah, tidak seperti kau yang hitam dan kusam.” Ejek Si Bebek. Burung Gagak merasa sedih. Ia terbang lagi mencari kawan baru. Di depan sebuah gua, ia bertemu dengan ular. Ular menjulur-julurkan lidahnya.
“Hei jelek! Jangan menghalangi jalanku atau ku gigit kau!” katanya.
Lalu gagak bertemu dengan tupai,”jangan hinggap di pohonku,kau hanya merusak pemandagan saja !”
Gagak putus asa. Dia menuju ke pohon lain. Hinggap dan bertengger di dahannya. Ia merenung, kemudian seekor kupu-kupu mendekatinya.
“Jangan menghampiriku kalau kau juga hanya ingin menghinaku,” katanya. Wajahnya murung dan sedih.
“Kenapa kau murung dan sedih? Terbang dan bermainlah ke hutan bersamaku,” kata si kupu-kupu.
“Aku malu,”
“Kenapa?”
“Sayapmu indah. Sangat indah. Bercorak. Warna-warni, aku merasa rendah di hadapan kalian, tak ada sesuatu dariku yang bisa dibanggakan,” kata Gagak sedih.
“jangan pikirkan apa kata mereka, jadi apa yang kau inginkan mereka hanya ingin menurunkan semangatmu jangan di pikirikan karena hanya membuat mu semakin sedih,akupun dulu hanya sekedar ulat yang menjadi kepompong dan menjadi kupu-kupudulu pun aku diejek namun tidak aku pikirkan,dan jadilah dirimu sendiri gagak”



M ALIF LUKMAN
25113114






Eksistensi Bahasa Indonesia di era Globalisasi

Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini sangat sangat berpengaruh pada era globalisasi ini. Perkembangan teknologi yang begitu cepat dan juga canggih memaksa kita harus mempertahankan  jati diri bangsa Indonesia. Yang dimaksud disini adalah tentang berbahasa nasional, dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku di dalam bahasa Indonesia dengan selalu memperhatikan situasi dan kondisi di sekitar dalam penggunaannya.

 Untuk dapat mempertahankan jati diri bangsa indonesia dapat dilakukan dengan suka memakai bahasa Indonesia daripada bahasa asing dan bersedia menjaga agar pengaruh asing tidak terlalu berlebihan.
Era globalisasi ini merupakan tantangan sendiri bagi bangsa Indonesia dalam menjaga jati diri bangsa ini dalam hal menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bisa kita lihat dalam sosial media, di sosial media banyak sekali penggabungan antara bahasa Indonesia dan bahasa asing, sehingga terlihat keren jika menggabungkan bahas asing dan bahas Indonesia, sebetulnya, akan lebih baik jika kita menulis sesuatu di sosial media tanpa mencampur bahas Indonesia dengan bahasa asing,maksudnya bahasa Indonesia, bahasa Indonesia saja tanpa mencampurkan dengan bahasa asing.  

DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

 Era globalisasi ini memberikan dampak terhadap bahasa Indonesia baik itu positif maupun negatif, bangsa Indonesia juga harus terbuka dengan dunia luar agar masyarakat Indonesia dapat bersaing secara global, namun kita juga tetap mempertahankan jati diri bangsa Indonesia,
Dibawah adalah beberapa dampak positif dan negative dari globalisasi

1.      Dampak positif

a. Bahasa Indonesia di kenal secara global.
 Terbukti ada beberapa Universitas di luar negeri yang mempunyai fakultas Sastra Bahasa Indonesia. Karena menurut mereka Bangsa Indonesia ini adalah negeri yang mempunyai kekayaan alam dan kebudayaan yang kaya raya, dan juga macam – macam kuliner yang dengan rasanya dan ekayaan rempah yang dimiliki Indonesia menjadi mendunia.

b. Bahasa Indonesia di dalam teknologi
Maksud dari kata diatas adalah banyak produk – produk asing ataupun perusahaan asing yang mencantumkan bahasa Indonesia sebagai bahasa default dari produk mereka



2.      Dampak negatif

a.  Masyarakat  Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.  
Penggunaan bahas Indonesia secara baik dan benar merupakan hal yang sudah dipelajari sejak dini, namun saat sekarang ini banyak sekali bahasa gaul atau bahasa yang merubah bahasa Indonesia itu sendiri

b. Berkurangnya minat generasi muda untuk mempelajari bahasa Indonesia. 
 Generasi muda cenderung untuk lebih menyukai sesuatu yang modern atau maju. Dengan masuknya budaya-budaya asing dan bahasanya tentu lebih menarik bagi sebagian besar generasi muda untuk dipelajari.

c. Bercampurnya Bahasa Indonesia dengan  bahasa-bahasa asing. 
 Seperti yang sudah disinggung di atas banyaknya remaja sekarang yang ketika menulis sesuatu di sosial media cenderung akan menggunakan bahas campuran disbanding bahasa Indonesia murni.

d. Hilangnya budaya tradisional.
 Hilangnya budaya tradisioal atau kecintaan terhadap budaya tradisional semakin menghilang karena dampak dari globalisasi ini,


EFEK DARI PENGGUNAAN LAPTOP SECARA TERUS – MENERUS DALAM JANGKA PENDEK


EFEK DARI PENGGUNAAN LAPTOP SECARA TERUS – MENERUS DALAM JANGKA PENDEK


M Alif Lukman 25113114
28-Apr-16


UNIVERSITAS GUNADARMA




Bab I
Pendahuluan
1.1   Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang semakin cepat dan semakin memudahkan kita dalam melakukan pekerjaan sehari – hari merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi saat ini karena kita dimudahkan dalam melakukan aktivitas yang cenderung menyulitkan contohnya dalam berkirim pesan.

Dikarenakan kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi saat ini kita pun cenderung akan menggunakan teknologi itu lebih sering, Oleh karena itu banyak sekali saat ini menggunakan teknologi tersebut lebih lama dari yang seharusnya, khususnya remaja. Oleh karena itu dari sebab diatas penulis memilih topik ini untuk di teliti.
1.2 Rumusan Masalah
1.Apa saja dampak  penggunaan secara terus menerus dalam jangka pendek?
1.3 Tujuan Penelitian
1.Penulis dapat mengetahui dampak dari penggunaan secara terus menerus dalam jangka pendek
1.4 Manfaat Penelitian
                Sebagai tugas Softskill penulis dan juga hasil dari penggunaan secara terus menerus dalam jangka pendek










BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Apa itu Laptop
                Laptop yang awalnya merupakan sebuah computer yang bentuk komponen didalamnya diubah lebih kecil sehingga dapat dibawa kemana mana yang tentunya memudahkan kita jika kita membutuhkannya, laptop dijual secara bebas dan mempunyai harga yang berbeda – beda dan juga fungsi yang berbeda – beda antara satu dengan yang lainnya tergantung dari harga yang diberikan, laptop digunakan oleh semua orang baik itu anak kecil hingga orang dewasa sekalipun, karena laptop bisa digunakan sebagai alat bantu yang memudahkan kita dalam pekerjaan di kantor,sekolah maupun sekedar sebagai sarana hiburan untuk berselancar di internet,menonton film, maupun bermain game.
2.2 Faktor penggunaan laptop
                Orang – Orang membutuhkan laptop karena factor kebutuhan, yaitu dalam pekerjaan di kantor maupun di sekolah, ataupun sebagai sarana hiburan.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Penelitian secara langsung
                Penelitian secara langsung dilakukan oleh penulis sendiri dalam jangka waktu tertentu lalu efeknya disimpulkan.
3.2 Pencarian di internet
                Efek dari penggunaan laptop secara terus menerus juga dilakukan pencarian di internet untuk mengetahui efek kepada orang lain

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN KESIMPULAN
4.1 Hasil Penelitian secara langsung
                Efek yang diberikan terhadap penulis dalam penggunaan laptop secara terus menerus dalam jangka waktu 3 jam yaitu :
1.Pusing
2.Badan terasa pegal
3.Kaki terasa kesemutan dalam posisi duduk dilantai
4.2 Hasil dari pencarian di internet
                Hasil dari pencarian di internet yaitu :
1.Sakit Leher
2.Gangguan mata
3.Sakit punggung

4.3 Kesimpulan
                Dalam penggunaan laptop sebaiknya dibatasi walaupun banyak kerjaan menumpuk yang mengharuskan kita berada di depan laptop secara terus menerus sebaiknya istirahat sejenak untuk menghindari efek – efek diatas yang mungkin terjadi jika dilakukan tanpa istirahat sejenak.
               





Kamis, 24 Maret 2016

Tugas Softskill

1.Apa itu penalaran ?
Penalaran menurut Wikipedia adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar [https://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran]..
 A.Kegiatan menulis sebagai proses bernalar
menulis itu memerlukan penalaran, karena menulis itu membutuhkan otak sebaai media untuk berfikir, sedangkan tangan sebagai media apa yang sudah kita fikirkan di dalam media berfikir kita, bukan hanya menulis yang dijadikan sebagai media untuk menyalurkan apa yang ada di dalam fikiran kita, pendapat kita pun itu dianggap sebagai media penyaluran dari apa yang ada di fikiran kita
B.Hal-hal yang berhubungan dengan penalaran
Ada 2 jenis dalam penalaran yaitu Induktif dan Deduktif
1. Induktif
2.Deduktif


2.Apa itu induktif ?
Adalah penyusunan /penarikan kesimpulan dengan metode pemikiran yang bertolak dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus untuk menentukan hukum (kaidah) yang umum.
A.Apa itu generalisasi dan spesifikasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
B.Apa itu analogi ?
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain
C.Apa itu hubungan kausal
Bersifat menyebabkan suatu kejadian, bersifat saling menyebabkan, hubungan yang bersebab akibat. Kausalitas merupakan prinsip sebab-akibat yang ilmu dan pengetahuan yang dengan sendirinya bisa diketahui tanpa membutuhkan pengetahuan dan perantaraan ilmu yang lain dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun 
d.Hal – hal yang berhubungan penalaran induktif
                Contohnya adalah penarikan kesimpulan ilmuwan di zaman sebelum sekarang yang dijadikan pernyataan umum di zaman sekarang
3. Deduktif
Adalah cara pengambilan/penarikan kesimpulan dari keadaan yang umum kepada yang khusus. Dalam penarikan kesimpulan yang bersifat deduktif,kita perlu mengumpulkan fakta-fakta yang perlu adalah suatu proposisi (pernyataan) umum dan suatu proposisi yang bersifat mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan proposisi umum. Jika identifikasi yang dilakukan benar dan proposisinya benar, maka diharapkan suatu kesimpulan yang benar dan proposisinya menarik kesimpulan disebut premis.
A.Silogisme
Silogisme adalah suatu bentuk proses penalaran yang berusaha menghubungkan dua proposisi yang berlainan untuk menurunkan suatu kesimpulan atau inferensi yang merupakan proposisi ketiga . kedua proposisi yang pertama disebut premis yang artinya sebelum atau lebih dahulu. Silogisme terdiri dari tiga proposisi yaitu: premis mayor,premis minor dan klonklusi (kesimpulan).

Untuk menilai silogisme harus dibedakan dua pengertian yaitu, validitas (keabsahan,keahlian) dan kebenaran (truth). Validitas dari suatu sigolisme semata-mata tergantung dari bentuk logisnya, sedangkan kebenaran tergantung kepada hal-hal berikut ini .
1. Bentuk logis dari pernyataan-pernyataan kategorial dari dalam sigolisme (premis mayor harus disebut terlebih dahulu,kemudian premis minor dan terakhirkesimpulan)
2. Cara penyusunan term-term pada masing-masing pernyataan (proposisi) dalam sigolisme.
B.Apa itu entimen ?
Bagian dari silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis (dasar penyimpulan) minor dan kesimpulan
C.Hal – hal yagn berhubungan dengan penalaran deduktif
contohnya dalam penarikan kesimpulan tentunya kita membutuhkan premis, dan dalam penarikan kesimpulan itu kita membutuhkan lebih dari 1 dasar penyimpulan yang dikaitkan dengan yang kita simpulkan yang tentu saja harus logis. 
Sumber
[https://masrogultom.wordpress.com/2015/10/14/hal-hal-yang-berhubungan-dengan-penalaran-deduksi-dan-induksi/]
https://id.wikipedia.org/wiki/Generalisasi
http://fiestawahyudiar.blogspot.co.id/